Lelahkah kamu


Kenapa malam ini kau tak lagi menyambutku.....
Lelahkah engkau menantiku pulang dari pergulatan duniawi....
Kenapa pula kecupku tak lagi dapat mencurimu dari lelap yang memasung......
Walau sekilas kutahu kau tak rela ketika lelap menyergap menarikmu paksa ke dalam alam ketaknyataan dari bunga bunga lelap.......


Tak mengapa.......tetaplah berkendara dengan kencana mimpi yang dulu kubuatkan untukmu dari segenggam kasih dan bertiangkan rasa sayang....
Labuhi lah setiap dermaga kenangan terindah di alam mimpimu, agar kembali kudapati dirimu seperti dulu.......
Tak perlulah kau terjaga malam ini, hanya untuk menyeduhkan kopi pekat panas untukku....
Bukan karena ku tak lagi mau sedikit mengirup rasa getirnya...
Tapi karena kita sama sama tau.....aku sudah gak boleh lagi menikmati kopi karena sakitku....
Tak perlu kau terisak.....yang kubutuh saat ini hanyalah senyum manjamu yang selalu kau sematkan tiap malam dalam mimpiku di bibirku yang mulai menghitam......
Biar kuramu di cangkir peraduan kita dengan hitam pekat dan getirnya dunia yang kita jalani ini.......


Waktu terus bergulir membasuh raga kita dengan berjuta kenangan melekatkan hati kita dengan beribu rasa sayang memintalkan benang-benang kasih kita menjadi mantel penuh kehangatan menumbuhkan benih-benih kehidupan.....


Kekasihku.....tanpamu merupakan sebuah perjalanan melelahkan penuh godaan dan duri di sepanjang jalan...
Tanpamu hari adalah sebuah kebimbangan antara melangkah atau diam tak bergerak dengan banyak imajinasi dan mimpi yang membingka iduniaku dengan berjuta kecemasan......
Tanpamu aku tak bisa melangkahkan kakiku dengan senyum mengembang...
Tanpamu aku bukan siapa siapa....


Kekasihku....engkaulah cahaya langkahku...Menghalau redupnya mimpi-mimpiku menepiskan segala rasa ragu yang menawanku....
Kekasihku....aku ingin terus mengiringi langkahmu...
dan aku mulai pelajaranku dengan mulai menghitung dengan matematika fisika kimia dan sekarang beranjak statistik tapi yang tersulit dari semuanya adalah menghitung umurmu.......
Aku mulai dengan jari..satu..dua..tiga..aku bisa lalui semua itu dalam satuan tahun.....
Tapi...aku tak sanggup terkapar dalam akhiran hari...terhanyut dalam jam terapung dalam hitungan menit dan tenggelam mati dalam detikku menghitung.....
Kekasihku...jariku yang sempit tak cukup untuk menghitung satuan terkecil waktu....
Aku berharap kau mau meminjamkan jarimu untukku..sedikit waktumu untukku...tak banyak hanya sisa waktumu yang ada...untuk menemaniku menghitung umur kita...Semoga umur kita melebihi jumlah jemari kita..amin.........


Dalam genggam jemari kehidupanmu...terajut kasih yang indah untuk kita...
Inilah cinta untukmu......Matahari yang tenggelam di balik waktu dan menjelma raksasa rindu......
Dimanakah kau kasihku saat senja memancarkan kengerian di dadaku.....
Ketika malam satu persatu lepas dari ingatan penuh sembilu......
Senja ini hanya ada kematian yang menjulur dari setiap pintu rumahku.....
Tangannya membawa bara dan segera membakar lagu-lagu cemburu.......
Kekasihku...... beri aku kepedihan secambuk lagi agar maut tak sempat lagi menjemputku.............!!!!!!!!

Related Posts:

0 Response to "Lelahkah kamu"

Posting Komentar