Sekedar rasa di hatiku, Dulu.


membelai luka ini ,
sudah menjadi terbiasa demi sesuatu yang kusebut cinta
hingga perihnya berlalu tanpa jejak ,
tanpa lambaian ,
apalagi sepatah kata .

benarlah aku yang mencoba mencintaimu dengan segala suka dan dukanya,
hanya mampu membisu dalam kesunyian yang pilu ,
kala sepotong luka yang kau tawarkan
tak mampu kukunyah dalam larutan ikhlas .

aku tau , jika tiada asa apapun yang pernah kau tawarkan untukku
hingga aku bersidekap menatap muram langit langit kamarku ,
menahan sebuah tangis yang tak mampu lagi untuk tumpah .

aku tau ,
suara hatiku hanya mampu berbisik untuk mengungkapkan tentang
sebaris kalimat bahwa aku teramat menyangimu,
aku juga tau ,
jika hijab yang membelengguku tak pernah mampu untuk kusibak ,
karena rapuh jemariku tak akan pernah mampu untuk
menyentuhmu akan sebuah pelukan yang teramat aku rindukan ,

ah ... jika saja sebuah andai berlaku untukku ,
maka tiada kebahagiaan yang paling indah pada hidupku
selain menjalani hidup bersamamu hingga kematian menjemput,
kita akan miliki istana mungil yang penuh dengan cinta tanpa
harus ada duka dan luka yang menghampiri .

tapi sayang , impianku tak berbentuk ,
kuasku tak mampu melukisnya ,
wajahmu mengabur dan menghilang dalam pahitnya kenyaataan ,
bahwa kebahagiaanmu yang sesungguhnya tidaklah denganku
hingga nanti saat melepasmu untuk pergi ,
adalah awal dari sebuah perjalanan hidupmu ,
untuk menemukan kebahagiaan yang kau impikan
dalam sebuah kehidupan yang indah ...

Related Posts:

0 Response to "Sekedar rasa di hatiku, Dulu."

Posting Komentar